BAB 2: Perancangan Sistem dengan Pendekatan Terstruktur | Membangun Sistem yang Tertata, Terarah, dan Teruji

Rulastri
By -
2 minute read
0
Setelah memahami konsep dasar sistem informasi, kini saatnya melangkah ke tahap berikutnya: Perancangan Sistem. Dalam proses ini, kita mulai mengubah kebutuhan yang telah dianalisis menjadi rancangan sistem yang siap diwujudkan.

Salah satu metode yang digunakan dalam tahap ini adalah Pendekatan Terstruktur, yaitu pendekatan yang sistematis dan logis untuk merancang sistem informasi yang kompleks.

Apa Itu Perancangan Sistem dengan Pendekatan Terstruktur?
Perancangan sistem merupakan proses mendetailkan spesifikasi teknis dari sistem informasi yang akan dibangun. Melalui pendekatan terstruktur, kita menggunakan alat bantu visual seperti:
  1. DFD (Data Flow Diagram)
  2. ERD (Entity Relationship Diagram)
  3. Kamus Data
  4. Spesifikasi Proses
Shelly, Cashman & Rosenblatt (2012) menjelaskan:
“Structured analysis uses graphical tools and techniques to develop a clear, logical model of a new system.” (Systems Analysis and Design, Course Technology)

Dengan kata lain, pendekatan ini bertujuan untuk membuat rancangan sistem yang mudah dipahami oleh semua pihak—baik pengguna, analis, maupun programmer.
 
Tujuan dan Manfaat Pendekatan Terstruktur
  1. Menggambarkan sistem secara menyeluruh melalui model visual
  2. Meminimalkan kesalahan komunikasi antara tim pengembang dan pengguna
  3. Memastikan setiap komponen sistem dirancang secara logis dan konsisten
  4. Menyederhanakan proses pemrograman melalui dokumentasi yang rapi dan detail
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012):
“Structured system design emphasizes a logical model that provides a blueprint for system construction.” (Systems Analysis and Design in a Changing World)

Komponen Penting dalam Pendekatan Terstruktur
  1. Data Flow Diagram (DFD) : Menggambarkan aliran data di dalam sistem dari input, proses, hingga output. Terdiri dari entitas eksternal, proses, data store, dan aliran data.
  2. Entity Relationship Diagram (ERD) : Menunjukkan hubungan antar entitas dalam basis data. Digunakan untuk merancang struktur database sistem.
  3. Kamus Data : Berisi definisi semua elemen data yang digunakan dalam sistem. Membantu menjaga konsistensi nama dan format data.
  4. Spesifikasi Proses : Menjabarkan logika dari masing-masing proses pada DFD. Biasanya ditulis dalam bentuk pseudocode atau decision table.
Contoh Penerapan Nyata
Misalnya, dalam sistem informasi peminjaman buku di perpustakaan:
DFD menggambarkan bagaimana data peminjaman mengalir dari anggota ke database.
ERD merancang hubungan antara entitas seperti Anggota, Buku, dan Peminjaman.
Kamus Data mencatat format data seperti ID Buku, Nama Anggota, dll.
Spesifikasi Proses menjelaskan secara rinci bagaimana sistem memverifikasi status buku dan mengolah transaksi.
 
Kelebihan Pendekatan Terstruktur
  1. Dokumentasi rapi dan mudah ditelusuri
  2. Memudahkan pemeliharaan dan pengembangan sistem di masa depan
  3. Memfasilitasi komunikasi antar tim
  4. Cocok untuk proyek sistem besar dengan banyak pengguna dan proses
Kendall & Kendall (2011) menambahkan:
“Structured design divides the system into manageable subsystems and modules, each of which can be developed and tested separately.”

Kesimpulan
“Pendekatan terstruktur bukan hanya tentang menggambar diagram, tapi tentang menciptakan pondasi kuat bagi sistem yang efisien, fungsional, dan siap diimplementasikan.”

Dengan memahami dan menerapkan pendekatan ini, kamu selangkah lebih dekat menjadi analis sistem yang andal dan siap menghadapi proyek nyata!

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)